Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

About

Islam Tumbuh Subur di Spanyol, Jumlah Muslim Naik 10 Kali Lipat , Apa Penyebabnya?



Warga Spanyol 'Ali' Javier Puertas punya keingintahuan soal agama yang sedang tumbuh di wilayah selatan Spanyol. Meskipun berasal dari keluarga Kristen di daerah otonom Andalusia, Puertas mengatakan orang tuanya selalu mengizinkannya mengikuti jalan hidupnya sendiri.


Pada masa remaja, dia beralih ke agama Katolik dan menghadiri kelas Alkitab. Namun keingintahuannya untuk mempertanyakan sesuatu menyebabkan dia pernah dikeluarkan dari kelas Alkitabnya, setelah gurunya mengatakan kepadanya, "Kamu datang ke sini untuk beriman, bukan untuk bertanya."


Tibalah momen ketika Puertas masuk universitas pada usia 22 tahun, beberapa tahun lalu. Ia berteman dengan seorang Muslim asal Maroko, Alal. Dia dan kawannya bersaing di kelas tepatnya untuk ujian mata kuliah hukum.


Di tahun kedua, Alal menyampaikan Puertas kemungkinan besar akan mengungguli dia, karena energi yang dimiliki Puertas akan difokuskan pada Ramadhan. Puertas tidak tahu apa-apa soal Ramadhan saat itu. Tetapi ia ingin menjalani Ramadhan bersama Alal.


"Itu Ramadhan pertama saya. Kami mengikuti ujian, dan kami berdua lulus," kata Puertas, seperti dikutip dari TRT World, Sabtu (24/6/2023).


Setelah itu, Alal mengundang Puertas ke rumahnya untuk berbuka puasa dan dari sana minatnya terhadap Islam tumbuh. Di Spanyol, Puertas mengunjungi masjid setempat di Granada dan menghadiri Madrasah, tempat di mana dia didorong untuk berbicara dan mengajukan pertanyaan apa pun yang mungkin dia miliki tentang Islam.


Meskipun awalnya enggan karena pengalaman masa lalunya dimarahi karena mempertanyakan beberapa aspek dalam agama sebelumnya, keingintahuannya tentang gagasan tentang Tuhan mendorongnya untuk membaca Alquran.


"Seolah-olah ada tombol yang diklik," jelas Puertas.


Setelah membaca terjemahan Alquran dalam bahasa Spanyol, kehidupan Puertas akan ada di jalan baru, menggambarkannya sebagai "penemuan" dan "titik balik". Puertas terus mengenal Islam dan melanjutkan penelitiannya tentang agama tersebut.


Akhirnya pada usia 25 tahun Puertas melakukan Syahadat yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Sejak saat itu dari awalnya tertutup hingga merangkul sepenuhnya komunitas baru, Puertas mengatakan perjalanannya ke dalam Islam telah membantu untuk terhubung dengan orang lain.


Puertas adalah salah satu dari semakin banyak mualaf yang memeluk Islam di Spanyol. Menurut Komisi Islam Spanyol, ada 2,5 juta Muslim di Spanyol, yaitu sekitar 5,32 persen dari 47 juta penduduk Spanyol.


Jumlah mualaf, menurut komisi, telah meningkat menjadi sekitar 10 kali lipat dalam tiga dekade terakhir.


"Sekarang di Granada ada 36.000 Muslim, dengan 3.800 mualaf generasi ketiga," kata Umar del Pozo, dari Asosiasi Masyarakat Islam Spanyol dan Presiden Yayasan Masjid Agung Granada.


Tren serupa terjadi di seluruh Andalusia di kota-kota seperti Jaen, Marbella, dan Girola. Di Granada, Pozo yang lahir dari keluarga mualaf, mengatakan syahadat yang dilakukan paling banyak adalah pada hari Jumat. Mereka yang bersyahadat adalah orang Spanyol dan dari negara lain, seperti warga Inggris yang bermukim di wilayah tersebut.


Banyak yang mendapatkan wawasan baru tentang agama Islam yang menurutnya menangkal gambaran negatif Islam di media. Menurut Pozo, mengapa Islam tumbuh di Spanyol, salah satu faktornya karena pandemi.


 


Pandemi membuat banyak orang melakukan banyak refleksi dan menjawab jawaban atas pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan identitas mereka sendiri. "Saat lockdown dicabut, mereka langsung datang ke masjid dan mengucapkan syahadat," kata Pozo.

Posting Komentar untuk "Islam Tumbuh Subur di Spanyol, Jumlah Muslim Naik 10 Kali Lipat , Apa Penyebabnya?"